Sederet Upaya BEI Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengupayakan dukungannya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen, dengan kapitalisasi pasar per Produk Domestik Bruto (GDP) sebesar 60 persen.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman membeberkan poin-poin yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut berasal dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat, likuiditas perdagangan, hingga kapitalisasi pasar.

Iman menyebut dari sisi perusahaan tercatat sendiri pada 2029 ditargetkan akan mencapai 1.200 emiten baru dari tahun 2024 yang sebanyak 943 emiten.

Baca juga: BEI Pede Market Cap Pasar Saham RI Masuk 10 Besar Dunia, Ini Pendorongnya

“Yang kedua yang dilakukan adalah terkait peningkatan likuiditas. Target kita di 2029 dari 2024 Rp12,85 triliun menjadi Rp20 triliun. Sehingga dampaknya adalah market cap per valuasi perusahaan tercatat menjadi sekitar Rp20.000 triliun,” imbuhnya.

Menurut Iman terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatan likuiditas dari sisi instrumen saham atau equity, fixed income, hingga produk derivatif. Dari sisi saham dapat didorong oleh instrumen short selling yang rencananya akan diterbitkan pada September tahun ini.

“Kedua terkait dengan improvement dari data distribution, stock value program, liquidity provider yang hari ini kita telah mulai,” ujar Iman.

Adapun dari sisi fixed income, dari sisi OTC trading platform SPPA, implementasi dari pada Repo, juga akan berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) terkait dengan perdagangan Repo untuk Bond.

Baca juga: ISSI Naik Hampir 18 Persen, Pasar Saham Syariah Catat Rekor Baru

Selain itu, juga dengan Kementerian Keuangan terkait dengan quotation untuk primary dealer, dan optimisasi untuk cash dari SPPA.

“Dan yang terakhir adalah sebagaimana amanah derivatif ke OJK, kami men-support yang kita mulai dari MSCI Listed Large Cap Index Futures, tentu saja kita akan memperbanyak tidak hanya satu indeks ini, keduanya single stock futures, kita akan tambah dari 5 tambah 5 menjadi 10 underlying dari single stock futures,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago