Jakarta – PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) pada hari ini (13/2) secara resmi telah melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 525 juta saham dan dana yang akan diraih sebanyak Rp76,12 miliar.
Perusahaan berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk berbagai tujuan, termasuk pendirian cabang baru secara nasional, adopsi digital dan peningkatan pendukung digital, akuisisi inventaris aset baru, pengembangan rangkaian unit higienitas premium dan khas, dan lainnya.
Group Chief Executive Officer HYGN, Wincent Yunanda, mengatakan setelah dilakukannya IPO tersebut, HYGN memproyeksikan adanya pertumbuhan pendapatan dan laba bersih per tahun sebanyak 20-25 persen.
Baca juga: Bukukan Laba Jumbo, Dua Bank BUMN Pecahkan Rekor Harga Saham Tertinggi
“Kita memproyeksikan sekitar 20-25 persen pertumbuhan per tahun ya dari revenue dan dari laba juga. Di akhir 2023 kita membukukan revenue sekitar Rp230 miliar dan laba bersih sekitar Rp18-19 miliar,” ucap Wincent kepada media di Jakarta, 13 Februari 2024.
Selain itu, Wincent menambahkan HYGN akan melakukan ekspansi bisnis dengan menambah cabang-cabang operasional di kota-kota untuk tier 2 dan 3 di Indonesia, dan perusahaan juga akan menambah tenaga penjualan atau sales force untuk mendukung penetrasi pasar agar menjadi lebih baik.
“Kita tentunya mau ekspansi ya kita ingin terus bertumbuh, kita akan menambah operasional cabang kami di kota-kota yang belum dijangkau, dan juga kami akan tambah sales force kami juga untuk bisa mempenetrasi pasar lebih baik lagi,” imbuhnya.
Baca juga: Usai Tercatat di Bursa, Harga Saham Ecocare Indo Pasifik (HYGN) Naik 21,38 Persen
Lanjut Wincent, dalam jangka pendek ini HYGN akan segera menambah operasional cabang di tiga kota, diantaranya adalah Pekanbaru, Lampung, dan Banjarmasin.
Sebagai informasi, HYGN saat ini memiliki tiga sektor usaha, antara lain, layanan kebersihan, layanan pengendalian hama, dan layanan kebersihan dengan 24 cabang di seluruh Indonesia, memfasilitasi peningkatan layanan pelanggan, jangkauan pelanggan yang lebih luas, dan perluasan di tiga vertikal bisnisnya. (*)
Editor: Galih Pratama