Lembaga penerbit kartu kredit seperti bank atau lembaga keuangan nonbank memiliki banyak cara untuk memasarkan produk kartu kredit mereka. Mulai dari memberikan iming-iming promo gratis iuran tahunan, jemput bola nasabah di tempat keramaian, dan lain sebagainya.
Tidak jarang, bank penerbit kartu kredit langsung mengirimkan kartu kredit ke rumah nasabah yang dibidik, di mana si nasabah nanti tinggal mengaktifkan kartu kredit tersebut. Penerbit kartu kredit juga akan lebih agresif menawari kartu kredit baru lagi pada pemegang kartu kredit yang tercatat aktif bertransaksi. Seringkali dengan iming-iming pemberian limit kartu kredit yang besar.
Mungkin kita sering mendapati tawaran kartu kredit gratis seperti itu. Padahal, kita merasa tidak pernah melayangkan pengajuan kartu kredit namun penerbit kartu kredit menawari kamu menjadi nasabah langsung bahkan dengan limit besar. Yang perlu kamu lakukan hanya mengaktifkan kartu kredit bila memang berminat dengan tawaran tersebut.
Bila kamu galau hendak menerima tawaran atau mengabaikannya, ada baiknya perhatikan dahulu beberapa hal seperti yang disarankan Halomoney.co.id
Seberapa butuh kamu dengan kartu kredit?
Kartu kredit bisa menjadi alat transaksi nontunai yang sangat membantu kepraktisan aktivitas belanja kamu. Ditambah lagi beragam fitur dan benefit seperti cashback, poin reward, diskon harga, cicilan 0% dan fitur-fitur lain yang sering menggoda, membuat pesona kartu kredit terlalu sulit untuk diabaikan. Namun, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda akan kartu kredit.
Sebelum mengiyakan tawaran kartu kredit gratis, kamu perlu memastikan pada diri sendiri, apakah kamu benar-benar membutuhkan sebuah kartu kredit dalam kehidupan kamu? Bila memang kamu merasa beberapa kebutuhan akan lebih mudah terpenuhi dengan kartu kredit, mengapa tidak ambil saja tawaran gratis tersebut.
Kemampuan bayar tagihan
Saat kamu sudah memiliki kartu kredit, lalu ada penerbit yang menawari kamu satu lagi kartu kredit dengan fitur yang menarik. Sebelum mengiyakan, pastikan dulu kemampuan kamu dalam membayar cicilan
Sebagai gambaran, total limit kartu kredit kamu adalah Rp 20 juta. Anggaplah selama ini rata-rata transaksi kamu hingga 20% dari total limit tersebut atau sebesar Rp 4 juta per bulan. Angka itu mencapai 30% dari total penghasilan bulanan yang rutin kamu terima. Dengan demikian, bila kamu mengambil satu lagi kartu kredit baru, kamu sebenarnya sudah tidak memiliki ruang cukup untuk menanggung utang.
Ingat, keuangan yang sehat hanya memiliki beban cicilan utang maksimal sebesar 30% dari pendapatan rutin. Memiliki kartu kredit baru hanya akan menambah godaan bagi kamu untuk berbelanja lebih banyak padahal dari sisi kemampuan keuangan sebenarnya hanya akan membawa banyak masalah di masa mendatang.
Tawaran fitur dan limit
Setelah menimbang dua hal di atas dan bila jawabannya adalah kamu masih memungkinkan memiliki kartu kredit, selanjutnya adalah menilai sisi tawaran fitur dan limit kartu kredit baru yang ditawarkan tersebut. Apakah fitur kartu kredit baru itu memang menarik dan akan membawa banyak keuntungan bagi aktivitas transaksi kamu? Apakah limit kartu kredit tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan?
Misalnya, kamu diberikan limit hingga Rp50 juta. Padahal, penghasilan bulanan kamu baru Rp12 juta per bulan. Kalau ternyata kamu menilai fitur kartu kredit gratis tersebut menarik namun limitnya terlalu tinggi (dan itu berbahaya bagi kantong), kamu bisa melakukan negosiasi pada penerbit kartu kredit untuk menurunkan limit tapi memberikan bebas biaya tahunan selamanya, atau bentuk negosiasi lain yang membuat kartu kredit itu lebih ekonomis.
Demikianlah hal-hal yang perlu kamu timbang ketika mendapatkan penawaran kartu kredit gratis. Sebelum mengambil keputusan yang akan memengaruhi aktivitas finansial, ada baiknya kamu menimbang berbagai macam hal. Dengan demikian, kesehatan finansial selalu terjaga dengan membuat keputusan keuangan yang tepat. (*)