Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan QRIS (QR Code Indonesia Standard) sudah semakin banyak tiap harinya di berbagai pelaku usaha nasional. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta memberikan update terbaru bahwa QRIS saat ini sudah dinikmati oleh 10,45 juta merchant di Indonesia.
“QRIS sudah masuk di 34 Provinsi, 480 Kota/Kabupaten, penyelenggaranya ada 66, dan saat ini, posisi 17 September 2021 sudah mencapai 10,45 juta merchant,” jelas Filianingsih pada paparan virtualnya, Jumat, 24 September 2021.
BI mengungkapkan, mayoritas dari pengguna QRIS adalah pelaku usaha di sektor UMKM. Meskipun, QRIS juga digunakan oleh lini usaha lain dengan skala yang lebih besar. Kurang lebih sekitar 96% atau 10,03 juta pengguna QRIS ternyata adalah pelaku UMKM. Ini berarti, hanya 4% atau 0,42 juta pelaku usaha non-UMKM yang mengaplikasikan QRIS.
Jika dibandingkan dengan triwulan II 2021 saja, angka pengimplementasian QRIS sudah tumbuh signifikan. Hingga Juni, jumlah merchant yang menggunakan QRIS mencapai 7,85 juta pengguna. Bisa disimpulkan bahwa jumlah pengguna QRIS tumbuh 2,6 juta pengguna dalam kurun waktu 3 bulan saja. Kabar ini merupakan hal baik yang menandakan digitalisasi UMKM semakin meningkat.
Peningkatan pengguna QRIS juga sejalan dengan keinginan pemerintah yang saat ini terus mendorong UMKM untuk semakin digital di masa pandemi. Dengan QRIS, transaksi antara penjual dan pembeli akan semakin mudah, cepat dan aman dari Covid-19. (*)
Editor: Rezkiana Np