Sandiaga Uno Minta Pelaku Ekraf Tingkatkan Kapasitas dan Adaptif, Ini Alasannya

Sandiaga Uno Minta Pelaku Ekraf Tingkatkan Kapasitas dan Adaptif, Ini Alasannya

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meminta pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk terus meningkatkan kapasitas mereka melalui pembelajaran dan adaptasi.

“Saat ini kita terus bergerak dari satu titik ke titik lain, dan kalian harus adaptif dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sosial yang ada di depan,” kata Sandiaga, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 9 Juli 2024.

Sandi juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi antara pelaku ekraf dengan berbagai pihak agar peluang-peluang usaha baru dapat semakin terbuka lebar.

Baca juga: Ini Tips Jitu Hadapi Netizen yang Gemar Komentar di Sosmed Ala Sandiaga Uno

“Dengan membangun jaringan yang kuat, kita dapat menciptakan kolaborasi yang luas. Setiap pertemuan dan kolaborasi bisa membuka peluang baru dan memperpanjang jangkauan pasar kita,” katanya.

Sejalan dengan itu, Kemenparekraf telah menyelesaikan rangkaian Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Tahun 2024 telah berlangsung di kota Blitar dan Palu.

Ia menyebut, acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia, mendorong inovasi, dan membangun kolaborasi antar pelaku industri.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga: Digitalisasi Jadi Kunci UMKM Bersaing di Pasar Global

“Acara ini menjadi wadah bagi para pelaku untuk menampilkan kreativitas dan inovasi mereka di berbagai subsektor seperti kuliner, kriya, fesyen, dan lainnya,” bebernya.

Terpilihnya 38 UMKM di Kota Blitar dari 7.000 pendaftar ini tentunya akan mengembangkan potensi ekonomi kreatif di berbagai sektor. Tidak hanya terkenal potensi ekrafnya, Blitar juga dikenal dengan berbagai desa wisata.

Sementara itu, di Palu, sebanyak 25 peserta dari subsektor kuliner, fashion, dan musik hadir untuk menampilkan karya mereka

“Melalui event AKI ini kita berharap wisatawan yang datang baik ke desa wisata di Blitar maupun wisata Sejarah, bisa menjadi wisatawan yang Rojali atau Rombongan Jadi Beli bukan hanya Rohali, Rombongan yang Hanya Lihat-Lihat,” ucapnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News