Jakarta – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan merespons kenaikan hasil survei terbaru mengenai elektabilitas para peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pada survei yang dilakukan Litbang Kompas teranyar, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua, atau menyalip pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Enam bulan kami ditanya kenapa berada di nomor 3, 4 bulan lalu kenapa berada di nomor 3. Bahkan, sampai 3 bulan lalu pun kenapa berada di nomor tiga,” kata Anies kepada awak media usai menghadiri acara “Dialog APINDO Capres 2024” di Jakarta, 11 Desember 2023.
Baca juga: Anies Baswedan: Media Harus Hindari Berita Provokatif
Ia mengatakan, kenaikan elektabilitas pihaknya lantaran masyarakat Indonesia sudah lebih jeli dalam menilai pasangan capres-cawapres yang akan bertarung dalam Pilpres 2024.
“Dalam perjalanan ini, kami merasa yakin bahwa makin banyak pemilih Indonesia mencari informasi, semakin memperhatikan dan makin membandingkan,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari gagasan perubahan yang dibawa. Di mana, pasangan Anies-Cak Imin menginginkan agar Indonesia memiliki kepastian hukum untuk semua.
“Jangan sampai negara ini menjadi negara kekuasaan, di mana hukum diatur oleh pengusasa. Tapi kita ingin menjadi negara hukum, di mana mana penguasa diatur oleh hukum,” bebernya.
Anies meyakini, visi-misi yang dibawanya dalam Pilpres 2024 bisa membawa perubahan kepada kesejahteraan masyarakat.
“Kami yakin semakin banyak warga yang menyadari memang kita membutuhkan sebuah perubahan. Dan bila dibutuhkan perubahan maka satu-satunya pilihan nomor 1 yang menawarkan perubahan,” pungkasnya.
Baca juga: Dukung Anies-Cak Imin, Ijtima Ulama Sodorkan 13 Pakta Integritas Sebagai Syarat
Diketahui, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas tertinggi sebesar 39,3 persen.
Disusul pasangan Anies-Cak Imin di urutan kedua dengan angka 16,7 persen. Adapun, di posisi buncit ditempati oleh pasangan Ganjar-Mahfud dengan angka 15,3 persen. (*)
Editor: Galih Pratama