Saham bank BRI, Mandiri dan BCA selalu diburu investor. Apa penyebabnya dan bagaimana prospek sahamnya di 2016? Dwitya Putra
Jakarta–Saham bank besar seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Central Asia sangat digandrungi investor untuk dikoleksi atau diperdangangkan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Alasannya, selain likuid, kinerjanya pun cukup ciamik.
Buktinya sejauh ini ketiga saham itu selalu diperdagangkan investor dan sering masuk 20 besar saham paling aktif baik dari sisi frekuensi transaksi maupun nilai transaksinya.
Berdasarkan data yang diolah Infobank dari bursa, Selasa, 22 Desember 2015, nilai transaksi saham tiga bank besar tersebut sepanjang tahun ini, masuk dalam lima besar emiten dengan nilai transaksi hingga di atas Rp50 triliun.
BBRI berada di urutan pertama dengan nilai perdagangan saham dari Januari sampai November 2015, mencapai Rp86,78 triliun. Disusul saham BMRI dengan nilai transaksi hingga mencapai Rp70,23 triliun.
Sementara saham BBCA berada di posisi lima atau di bawah ASII (Astra) serta TLKM (Telkom) dengan nilai transaksi saham sampai akhir November 2015 mencapai Rp51,99 triliun.
Kondisi itu sendiri tercermin dengan pergerakan sahamnya di lantai bursa. Dimana harga saham tertinggi BBRI pada bulan lalu berada di Rp11.475 dan terendah Rp10.275. Siang ini pukul 12:00 saham BBRI berada di Rp11.000 atau turun Rp100 dari harga pembukaan. Saham BBRI pernah jaya di tahun ini hingga mencapai Rp13.275.
Sementara harga saham tertinggi BMRI di bulan November berada di level Rp9.275 dan terendah Rp8.175. Saat ini saham BMRI berada di Rp8.875. Puncak tertinggi saham BMRI tahun ini berada pada Rp12.475
Sedangkan harga saham tertinggi BBCA di bulan November lalu berada pada Rp13.550 dan terendah di Rp12.375. Siang ini harga saham bank yang dinahkodai oleh Jahja Setiaatmadja berada di Rp13.175. Saham BBCA tahun ini pernah menyentuh Rp15.300 pada tanggal 7 April 2015.
Bagaimana di 2016? Jika berbicara kinerjanya tentu ketiga saham tersebut tidak perlu diragukan. Ketiganya selalu menghasilkan laba yang sangat besar.
BRI contohnya. Terkahir dikuartal III 2015 bank yang satu ini berhasil membukukan laba hingga Rp18,3 triliun. Begitu juga dengan BCA yang membukukan laba hingga Rp13,4 triliun dan Mandiri Rp14,4 triliun.
Jika ketiga bank tersebut bisa menjaga kinerjanya dengan tetap positif di tahun depan, bukan tidak mungkin sahamnya juga akan bergerak positif, sejalan dengan kinerja keuangan perusahaan.
Apa lagi secara fundamental ketiga bank tersebut sudah tidak perlu diragukan lagi. Karena selain didukung basis nasabah yang sangat kuat, BRI, Mandiri dan BCA punya basis pendapatan lain, yang tidak bersal dari bunga saja. (*)