Jakarta – PT STAR Asset Management bekerja sama dengan Infobank Media Group (PT Infoarta Pratama) meluncurkan produk Reksa Dana Indeks STAR Infobank15. Kesempatan emas bagi para pemburu cuan untuk memborong reksa dana dengan potensi big cuan, tanpa khawatir dan repot.
CEO STAR Asset Management, Reita Farianti, mengatakan, di saat momentum investasi saham telah pulih, terutama di sektor perbankan, Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 hadir. Dengan produk ini, para investor di sektor perbankan tak perlu mempelajari setiap saham bank secara individual, karena sudah diriset oleh Infobank.
“Dalam sejarahnya, Indeks Infobank15 telah menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham gabungan di Bursa Efek Indonesia,” ujar Reita Farianti saat peluncuran Reksa Dana Indeks STAR Infobank di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.
Chief Investment Officer STAR AM, Susanto Chandra menambahkan, produk investasi STAR Infobank15 memiliki bobot investasi terbesar pada saham-saham BBRI 18,3%m BMRI 17,1%, BBCA10,5% dan BBNI 9,6%. “Sehingga bobot investasi kepada 4 bank terbesar di Indonesia mencapai 55% dari total portofolio,” ucap Susanto.
Chief Marketing Officer STAR AM, Hanif Mantiq mengungkapkan, target kelolaan (AUM) reksa dana ini mencapai Rp100 miliar di akhir 2023. Selanjutnya, kelolaan ditargetkan mencapai Rp500 miliar di tahun 2024 dan Rp1 triliun pada tahun berikutnya.
Baca juga: OJK Perkuat Aturan Reksa Dana Lewat Penyempurnaan POJK 4 Tahun 2023
“Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 ini tidak hanya dapat dibeli oleh investor institusi tetapi juga oleh investor high net worth individual (HNWI) dan investor ritel dengan langsung menghubungi STAR AM,” jelas Hanif.
Untuk saat ini, kata Hanif, reksadana baru dapat dipesan melalui manajer investasi langsung. Ke depan, akan segera diproses untuk sejumlah Agen Penjual Reksa Dana (APERD). Reksadana indeks tersebut meluncur dengan NAB per Unit awal di Rp1.000 dan sudah dapat dibeli dengan minimum pembelian Rp100.000.
Reksa dana indeks STAR Infobank15, tutur Hanif, merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan, terutama bagi investor yang memiliki rencana investasi jangka panjang. Sebab, reksa dana ini cenderung memberikan potensi lebih optimal dibandingkan instrumen investasi lainnya seperti saham.
“Klien tentu antusias terhadap produk ini. Bayangkan saja, per 30 Juni 2023, dalam 5 tahun terakhir, return Indeks Infobank15 mencapai 55%, dibandingkan IHSG hanya sebesar 15%, cuan banget kan!” tandasnya.
Per 30 Juni 2023, STAR AM telah mencatatkan total AUM reksa dana dan KPD sebesar Rp15,4 triliun dan mempunya 30 produk reksa dana yang terdiri dari reksa dana terproteksi, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.
Penerbitan Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 akan melengkapi varian produk yang telah ada di STAR AM, memperbesar market share dan semakin memperluas jangkauan investor yang belum ter-cover oleh produk yang ada.
INFOBANK15
Indeks Infobank15 adalah indeks 15 saham bank pilihan di BEI yang sudah dirilis sejak tahun 2012 hasil kerjasama Biro Riset Infobank dengan BEI. Penerbitan indeks Infobank15 ini dimaksudkan untuk tambahan informasi bagi para investor dalam memantau kinerja dan pergerakan harga saham dan juga sebagai acuan bagi para fund manager dalam menciptakan kreativitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham.
Baca juga: Tren Pertumbuhan Kredit Akan Genjot Kinerja Reksa Dana Pasar Uang
“Infobank15 sejatinya untuk memberikan petunjuk praktis bagi investor yang hendak membeli saham. Pengalaman 10 tahun terakhir ini, saham-saham bank yang masuk Infobank15 selalu berwarna hijau. Artinya meraih capital gain yang relatif tinggi dibandingkan saham-saham lain yang naik turun,” ujar Eko B Supriyanto, saat peluncuran Indeks Reksa Dana STAR Infobank15.
Menurut Eko, tidak mudah bagi emiten perbankan untuk bisa masuk dalam daftar indeks Infobank15. “Sebab, kriteria penting yang digunakan sebagai dasar penilaian tidak hanya menyangkut kinerja perusahaan, tapi juga soal likuditas pasar, GCG, dan risk profile dari bank bersangkutan,” tutup Eko.
Per akhir Juli 2023, Infobank15 kembali mengocok ulang daftar emiten yang masuk dalam jajaran 15 emiten perbankan rekomendasi untuk periode Juli – Desember 2023. Dari 15 emiten perbankan anggota Infobank15, ada dua bank yang terdepak keluar, yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dan PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). Sebagai gantinya, dua emiten bank masuk, yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO).
Dengan perubahan ini, berikut ini daftar 15 emiten perbankan yang masuk dalam indeks Infobank15: PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Allo Bank Indonesia (BBHI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Bank Mega Tbk (MEGA), dan Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). (*) DW