Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) telah memutuskan untuk merubah susunan pengurus Perseroan, melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 April.
Presiden Direktur Tugu insurance, Tatang Nurhidayat, mengatakan bahwa perubahan susunan pada jajaran komisaris dan direktur, diharapkan mampu mendukung Perseroan untuk tumbuh berkelanjutan.
“Melalui formasi pengurus perseroan yang baru ini, diharapkan dapat membawa Tugu Insurance untuk semakin tumbuh berkelanjutan dengan kemampuan optimal dalam memberikan kemanfaatan kepada segenap stakeholder dan shareholders,” ucap Tatang dalam keterangan resmi di Jakarta, 28 April 2023.
Berdasarkan perubahan tersebut, susunan direksi dari Tugu Insurance menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Presiden Komisaris dan Komisaris Independen: Dian Masyita
- Komisaris: Samuel Lie *)
- Komisaris: Bagus Agung Rahadiansyah *)
- Komisaris Independen: Poerwo Tjahjono
- Komisaris Independen: Tajudin Noor *)
Dewan Direksi
- Presiden Direktur: Tatang Nurhidayat
- Direktur Keuangan dan Layanan Korporat: Emil Hakim
- Direktur Teknik: Sudarlin *)
- Direktur Pemasaran Asuransi: Ery Widiatmoko
- Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko: Edi Yoga Prasetyo
Beberapa nama bertanda ‘*) masih menunggu penetapan hasil penilaian dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun, sebelumnya Tugu Insurance mencatat laba secara konsolidasian yakni menjadi Rp395,11 miliar dari tahun lalu sebesar Rp327,23 miliar. Sedangkan, dari sisi laba Tugu Insurance secara induk turut mengalami peningkatan yakni dari Rp251,48 miliar naik signifikan 60% menjadi Rp401,98 miliar.
“Hingga periode 31 Desember 2022 premi bruto Tugu Insurance secara konsolidasian sebesar Rp6,71 triliun naik 12% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,99 Triliun, sedangkan premi bruto secara induk perseroan sebesar Rp4,06 triliun naik sebesar 6% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,83 triliun,” imbuhnya.
Selain itu, pendapatan underwriting secara konsolidasian tercatat sebesar Rp 2,34 triliun naik sebesar 10% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp2,12 triliun, untuk pendapatan underwriting secara induk sebesar Rp1,05 triliun naik sebesar 18% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp892 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra