Jakarta – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir Juni lalu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) memutuskan untuk melakukan perubahan susunan pengurus perseroan.
Hal ini seiring dengan mundurnya Tjandra Gunawan selaku Direktur Utama (Dirut) BNC dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan.
RUPS telah mengesahkan pengunduran diri Tjandra Gunawan, dan mengangkat Aditya Windarwo selaku Direktur Bisnis BNC merangkap menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Dirut BNC.
Setelah resmi diangkat sebagai Pjs Dirut, Aditya Windarwo mengatakan, BNC merupakan salah satu bank dengan layanan digital dengan perkembangan paling pesat di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya yakin BNC akan mampu melanjutkan perkembangannya dan berusaha fokus melayani segmen UMKM pada semester II 2023.
“Salah satu fokus utama BNC di semester kedua adalah melayani segmen UMKM melalui produk Neo Bisnis yang baru kami luncurkan beberapa waktu lalu, dan memberikan layanan Reksa Dana sebagai pelengkap instrumen investasi di aplikasi neobank,” ungkapnya dikutip Senin, 3 Juli 2023.
Baca juga: Mileston dan Ambisi Woo Yeu Lee di KB Bukopin
Agenda RUPST lainnya adalah persetujuan dan pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2022.
Kemudian, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2022, dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2023.
Dalam RUPST tersebut, direksi perseroan juga melaporkan pertanggungjawabannya atas realisasi penggunaan dana Right Issue hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dan VI Perseroan per 31 Desember 2022.
Rinciannya, hasil bersih dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) V sebesar Rp2,5 triliun telah digunakan sebesar Rp2,1 triliun untuk penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan, pengembangan teknologi informasi dan juga untuk memperkuat kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM). Dana PUT V yang masih tersisa adalah sebesar Rp442,1 Miliar.
Kemudian, hasil bersih dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI, sebesar Rp1,7 triliun, rencananya akan digunakan untuk penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan dan pengembangan teknologi informasi. Dana hasil PUT VI ini per 31 Desember 2022 belum digunakan oleh Perseroan. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More