Poin Penting
- RUPSLB Bank NTT pada 12 November 2025 menetapkan Charlie Paulus sebagai Direktur Utama.
- Selain direksi, RUPSLB Bank NTT juga mengangkat Donny H. Heatubun sebagai Komisaris Utama.
- Kinerja keuangan Bank NTT tumbuh positif. Hingga Juni 2025, laba bersih naik 9,82 persen yoy menjadi Rp89,44 miliar, ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih 4,14 persen yoy.
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT melakukan perombakan pada jajaran dewan komisaris dan direksi perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 12 November 2025.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 14 November 2025, para pemegang saham Bank NTT sepakat untuk mengangkat Charlie Paulus sebagai direktur utama perseroan, menggantikan posisi Yohanis Landu Praing yang diberhentikan dari jabatannya sebagai Direktur Umum & SDM merangkap Plt. Direktur Utama dan Plt. Direktur Keuangan & Treasury.
Kemudian, RUPSLB Bank NTT juga memberhentikan dengan hormat Hilarius Minggu dari jabatannya sebagai Direktur Dana merangkap Plt. Direktur Kredit dan Plt. Direktur Teknologi Informasi.
Baca juga: Hebat! Bank NTT Catat Pertumbuhan Laba 9,82 Persen Jadi Rp89,44 Miliar di Q2-2025
Tak hanya di level direksi, pemegang saham juga menyetujui penyusunan ulang komposisi Dewan Komisaris. Hasilnya, rapat menyetujui pengangkatan S. Donny H. Heatubun sebagai Komisaris Utama.
Ada juga nama Yosef Juwa Dobe Ngole yang ditunjuk sebagai Komisaris Independen. Namun, pengangkatan Yosef akan efektif setelah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berikut Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Berdasarkan Hasil RUPSLB Bank NTT:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Donny H. Heatubun
- Komisaris Independen: Yosef Juwa Dobe Ngole
Direksi
- Direktur Utama: Charlie Paulus
- Direkur Umum dan SDM: Rahmat Saleh
- Direktur Keuangan dan Treasury: Heru Helbianto
- Direktur Kredit: Aloysius R A Geong
- Direktur Kepatuhan: Christofel S M Adoe.
Baca juga: Kabar Duka, Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin Tutup Usia
Kinerja Bank NTT
Hingga Juni 2025, Bank NTT berhasil membukukan laba bersih Rp89,44 miliar, tumbuh 9,82 persen secara year-on-year (yoy). Perolehan laba bersih tersebut ditopang pendapatan bunga bersih mengalami pertumbuhan 4,14 persen (yoy) menjadi Rp535,13 miliar.
Dari sisi intermediasi, Bank NTT mengalami pertumbuhan dari aspek kredit dan dana pihak ketiga (DPK), masing-masing sebesar 2,18 persen (yoy) dan 1,84 persen (yoy) menjadi Rp12,78 triliun dan Rp13,13 triliun.
Kualitas aset juga terjaga. Ini terlihat dari non performing loan gross di Juni 2025 berada di level 3,47 persen. Sementara NPL net turun 40 basis poin menjadi 1,12 persen.
Khusus untuk DPK, bank yang berdiri pada tahun 1962 ini sudah memiliki dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai Rp7,25 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 55,19 persen dari total DPK Bank NTT.
Kinerja Bank NTT yang positif di paruh pertama 2025 ditutup dengan peningkatan aset bank sebesar 1,90 persen (yoy), dari Rp17,24 triliun menjadi Rp17,57 triliun. (*)










