Jakarta – PT Bank Multiarta Sentosa Tbk atau Bank MAS (MASB) mengangkat Edwin Ariono sebagai Direktur Layanan Perbankan Digital & Ritel Banking. Keputusan ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 9 September 2024.
Pengangkatan Edwin sebagai direktur baru efektif terhitung sejak tanggal dikeluarkannya persetujuan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pengangkatan tersebut menjadi batal apabila yang bersangkutan tidak mendapat persetujuan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan dan untuk itu tidakdiperlukan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan,” tulis keterangan resmi Bank MAS, dikutip Jumat, 13 September 2024.
Baca juga : RUPST Bank MAS: Absen Tebar Dividen dan Angkat Direktur Baru
Dengan demikian, RUPSLB menetapkan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Hendrik Tanojo
Komisaris : Juwita Ekawati Winoto
Komisaris Independen : Nancy Herawati
Komisaris Independen : Tommy Mukdani
Direksi :
Direktur Utama : Ho Danny Hartono
Direktur : Budi Afandi Winoto
Direktur : Fely Retnowati
Direktur : Rahmat Bagas Santoso
Direktur : Budi Setiawan
Direktur : Edwin Ariono*
Selain perubahan direksi, RUPSLB juga menegaskan susunan pemegang saham Bank MAS yang baru berdasarkan surat dari PT Adimitra Jasa Korpora, selaku Biro Administrasi Efek tertanggal 4 Juli 2024.
Susunan pemegang saham Bank MAS, antara lain PT Danabina Sentana dengan jumlah saham 738,5 juta atau 52,67 persen, PT Multi Anekadana Sakti dengan 263,75 juta saham atau 18,81 persen, PT Halim Sakti dengan 24,76 juta saham atau 1,77 persen dan publik 375 juta saham atau 26,75 persen.
Kinerja Bank MAS
Hingga Agustus 2024, aset Bank MAS bertumbuh sebesar 3,66 persen atau menjadi Rp28,39 triliun. Hal ini, sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 3,61 persen menjadi Rp23,99 triliun.
Adapun, pertumbuhan terbesar terjadi pada rekening tabungan, tumbuh 18,14 persen atau bertumbuhsebesar Rp276,71 miliar, sejalan dengan pengembangan digital banking untuk membuka rekening secara online.
Baca juga : Genjot Kinerja Kredit, Bank MAS Tandatangani Kesepakatan Pembiayaan Rantai Pasok dengan APP Indonesia
Di sisi intermediasi, sampai akhir Agustus 2024 terjadi pertumbuhan sebesar 7,40 persen menjadiRp10,41 triliun. Penyaluran kredit juga dilakukan dengan memanfaatkan kanal digital, khususnya untuk kredit mikro.
Kredit online dapat mempercepat proses pengajuan kredit hingga pencairannya, sepanjang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Hingga akhir Agustus 2024 rasio UMKM meningkat menjadi 24,87 persen.
Pada Juli 2024, Bank MAS menjadi Bank RDN dan Bank Pembayaran untuk melayani transaksisaham. Selain itu, Bank MAS juga sedang bersiap untuk bertindak sebagai penyalur KUR yangdiharapkan akan terlaksana pada 2024.
Pengembangan digital banking telah mendorong pertumbuhan nasabah yang meningkat sebesar 17,29% dari 86.979 nasabah di tahun 2023 menjadi 102.021 nasabah pada Agustus 2024.
Berkembang secara hybrid telah menjadi pilihan Bank MAS untuk terus bertumbuh ke depan dengan mengembangkan perbankan digital dan membuka kantor cabang di sentra-sentra bisnis di Indonesia. (*)
Editor : Galih Pratama