RUPS BJB, Angkat Direksi Baru dan Proses Penggabungan Bank Banten

RUPS BJB, Angkat Direksi Baru dan Proses Penggabungan Bank Banten

Bandung – PT Bank Pembangunan Daerah dan Banten, Tbk (bank bjb) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat tersebut, perseroan memutuskan mengangkat Nancy Adistyasari untuk mengisi jabatan sebagai Direktur Komersial dan UMKM. Sosok Nancy terbilang familiar di industri perbankan, dan telah berkarir sejak lama sebagai bankir di Bank Mandiri, dengan jabatan terakhir Senior Vice President Commercial Banking Bank Mandiri.

Selain itu, dalam RUPSLB juga dibahas terkait perkembangan uji tuntas (due diligence) atas rencana penggabungan/pengambilalihan usaha Bank Banten. Proses uji tuntas terkait rencana penggabungan/pengambalihan usaha Bank Banten, saat ini prosesnya masih belum selesai. Proses uji tuntas tersebut senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mengutamakan kepentingan seluruh stakeholders.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengungkapkan dengan telah lengkapnya jajaran Direksi, menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan kredit Perseroan dengan lebih optimal, utamanya di segmen Komersial dan UMKM, dengan tingkat risiko yang terkelola dengan baik.

“Dalam rangka berkontribusi dan berpartisipasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, bank bjb senantiasa berupaya mengoptimalkan penyaluran kredit terutama kredit produktif di segmen komersial dan UMKM sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang memadai,” ujar Widi dalam keterangannya di Bandung, Selasa, 1 September 2020.

Menurutnya, situasi pandemi COVID-19 telah sedemikian rupa memberikan dampak terhadap perekonomian nasional. Namun, bank bjb dapat merespon kondisi tersebut dengan baik yang tercermin dari kinerja Perseroan yang mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 9,8% y-o-y menjadi Rp 85,8 triliun. Laba bersih perseroan sendiri pada semester I 2020 tercatat sebesar Rp808 miliar. (*)

Related Posts

News Update

Top News