Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS/USD) semakin melemah atau tembus di kisaran Rp16.300. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.47 WIB, Rp16.372 per dolar AS atau melemah -0,63 persen.
Menanggai hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah terbilang stabil dan salah satu yang terbaik di dunia. Dia pun menegaskan bahwa BI terus melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar.
Baca juga: Rupiah Diprediksi Masih Tertekan di Kisaran Rp16.330 per Dolar AS
“Kan stabil. Dolar kan stabil terus. Banyak yang kita lakukan. Antara lain intervensi, kemudian menarik portofolio asing ke dalam negeri sudah. Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi oleh Presiden,” kata Perry selepas rakornas di Istana Presiden, Jumat, 14 Juni 2024.
Perry pun menjelaskan perlu dilihat juga data pada akhir tahun 2023, di mana nilai tukar rupiah sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Seperti, dengan won Korea, peso Filipina, Thailand dan Jepang.
“Rupiah 16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin, Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain sangat, lebih rendah dari negara lain. Kita depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil,” ungkapnya.
Baca juga: Komisi XI DPR Sepakat Turunkan Target Nilai Tukar Rupiah di 2025, Segini Kisarannya
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah secara bulanan hingga 21 Mei 2024 kembali menguat 1,66 persen (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen (ptp). Penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.
Dengan perkembangan ini, nilai tukar Rupiah melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen. (*)
Editor: Galih Pratama