Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Mei 2024, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp22,06 triliun.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI periode 13 hingga 16 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp22,06 triliun.
Aliran modal asing di minggu ketiga April 2024, mencatatkan aliran modal asing masuk di pasar SBN dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca juga: Cadangan Devisa Turun, Bos BI: Tak Perlu Insecure
“Terdiri dari beli neto Rp5,30 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,40 triliun di pasar saham, serta beli neto Rp19,17 triliun di SRBI,” kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono dalam keterangan resminya dikutip 18 Mei 2024.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 68,98 bps per 16 Mei 2024, dibandingkan dengan 71,58 bps per 10 Mei 2024.
Dengan demikian, selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 16 Mei 2024, nonresiden jual neto Rp42,27 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,05 triliun di pasar saham. Kemudian, beli neto Rp53,18 triliun di SRBI.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 13 sampai 17 Mei 2024. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (16/5), rupiah ditutup di level (bid) Rp15.920 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.940 per dolar AS pada Jumat (17/5).
Baca juga: Tren Ekspor Logam Mulai Melonjak di Tengah Penguatan Dolar AS
Lalu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,86 persen pada Kamis (16/5) dan kembali turun ke level 6,75 persen pada Jumat (17/5).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) melemah ke level 104,46 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,375 persen. (*)
Editor: Galih Pratama