Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS ) pada hari ini (31/8) ditutup menguat 0,47% atau 70 poin ke level Rp14.562/US$ bila dibandingkan posisi penutupan perdagangan Jumat lalu (28/8) di Rp14.632/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini masih mendapatkan sentimen positif dari indikasi kebijakan pelonggaran moneter yang lebih lama dan lebih agresif dari Bank Sentral AS untuk membantu pemulihan ekonomi AS.
“Seperti yang diungkapkan Gubernur The Fed dalam pidato di pertemuan online para pejabat bank sentral dunia Jackson Hole Kamis pekan lalu. Sikap the Fed ini mendorong pelemahan nilai tukar USD dan bisa membantu penguatan aset berisiko termasuk rupiah,” kata Ariston di Jakarta, Senin 31 Agustus 2020.
Ariston menyebut, rupiah masih akan berpotensi menguat hingga esok karena pasar merespons kebijakan moneter baru setelah Ketua The Fed Jerome Powell meluncurkannya di simposium Jackson Hole Fed 2020.
Meski begitu, disisi lain, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bisa tertahan karena kekhawatiran potensi resesi dan penularan covid-19 yang meninggi. Sebagai informasi saja, hingga Minggu (30/8) terdapat 2.858 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Sehingga pada (30/8) pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah kasus positif keseluruhan sebanyak 172.053 kasus dari data yang dibagikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
“Potensi penguatan rupiah terhadap dollar AS hari esok hari di kisaran 14.550/US$ hingga 14.750/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (31/8) kurs rupiah berada pada posisi 14.554/US$ terlihat melemah dari posisi 14.702/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (28/8). (*)
Editor: Rezkiana Np