Jakarta – Beberapa sentimen positif baik dari global maupun domestik nampaknya masih mendorong penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga hari ini (16/7) saja nilai tukar terlihat masih betah bertengger pada level kisaran Rp13.900/US$.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Piter Abdullah saat dihubungi oleh infobanknews.com di Jakarta. Menurutnya faktor dovish-nya bank sentral AS atau The Fed masih mungkin terjadi sehingga mendorong investor untuk dapat berinvestasi.
“Rupiah memang sedang dapat dorongan yang bagus dari global dan domestik. Di global utamanya ada arah kebijakan bank sentral termasuk the fed yang dovish,” kata Piter di Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.
Sementara di domestik, Piter menambahkan berakhirnya proses pemilu yang damai serta ditutup dengan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto masih memberikan momen kesejukan di pasar.
“Dengan pertemuan tersebut memunculkan keyakinan perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih baik,” ucap Piter.
Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (16/7) menempatkan Rupiah pada level Rp13.925 per dolar AS, atau tercatat menguat 45 poin atau 0,32 persen dari posisi kemarin (15/7) pada level Rp13.970. (*)
Editor: Rezkiana Np