Jakarta– Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (29/10) diprediksi akan menguat seharian dekati level Rp14.000/US$ seiring dengan pernyataan Presiden Trump yang memungkinkan adanya penandatanganan negosiasi dagang dengan Tiongkok.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta. Dirinya menjelaskan, pernyataan Presiden Trump tersebut disambut positif oleh pasar.
“Rupiah masih ada potensi penguatan dari pernyataan Trump yang mengungkapkan kemungkinan penandatanganan perjanjian dagang AS Tiongkok lebih cepat dari jadwal semula. Pernyataan ini memberikan konfirmasi niat baik AS untuk menyelesaikan konflik dagang dengan Tiongkok,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 29 Oktober 2019.
Selain itu potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed juga masih terus memberikan sentimen positif untuk membantu penguatan Rupiah pada hari ini. Sebab menurutnya, pemangkasan ini bisa membantu pengalihan aset berisiko.
“USD terhadap IDR berpotensi bergerak di kisaran 13.970 hingga 14.050,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (29/10) Kurs Rupiah berada di level Rp14.031/US$ posisi tersebut melemah tipis bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (28/10) yang masih berada di level Rp14.027/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (29/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.028/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.023/US$ pada perdagangan kemarin (28/10). (*)
Editor: Rezkiana Np