Jakarta – Pada perdagangan hari ini (24/2) nilai tukar rupiah ditutup stagnan pada level 13.773/US$ bila dibandingkan dengan penutupan Jumat sebelumnya di 13.773/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, pasar global masih akan menunggu komentar dari pejabat Federal Reserve AS tentang dampak virus corona terhadap ekonomi AS dan global pada minggu ini.
“Wakil Ketua Fed Reserve Richard Clarida akan berbicara pada konferensi kebijakan ekonomi di Washington pada hari Selasa, sementara Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan juga akan tampil dalam beberapa hari mendatang,” jelas Ibrahim di Jakarta, Senin 24 Febuari 2020.
Kekhawatiran akan penyebaran virus corona di luar Tiongkok meningkat seiring dengan peningkatan tajam infeksi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Italia, Korea Selatan dan Iran mencatat kenaikan tajam dalam infeksi selama akhir pekan. Korea Selatan sekarang memiliki lebih dari 600 kasus, Italia lebih dari 150 dan Iran 43 kasus.
Ibrahim menambahkan, negeri Italia telah menghentikan karnaval Venesia, dan telah menutup sekolah, dan menyegel kota-kota yang terkena dampak. Italia juga sedang berjuang untuk mencari tahu bagaimana dan di mana penyebaran virus dimulai. Sementara kota Seoul Korea Selatan telah membuat Korea Selatan dalam keadaan siaga tinggi.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (24/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.863/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.777/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (21/2). (*)
Editor: Rezkiana Np