Jakarta – Dalam perdagangan sore ini (15/4) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di level 15.575/US$ bila dibandingkan dengan penutupan sebelumnya (14/4) di level 15.645/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, pasar merespon kebijakan positif setelah Federal Reserve AS merilis program pelonggaran pinjaman bersekala besar untuk pekerja di AS semalam.
“Presiden AS Trump juga menyatakan pada malam hari bahwa ia bermaksud untuk membuka kembali negara itu pada 1 Mei ketika kematian setiap hari mulai menurun. Tetapi investor harus berhati-hati,” kata Ibrahim di Jakarta, Rabu 15 April 2020.
Meski begitu sentimen negatif masih terus membayangi dimana dalam laporan World Economic Outlook pertama sejak pandemi virus corona COVID-19 dimulai, Dana Moneter Internasional memperkirakan bahwa PDB global akan menyusut 3% tahun ini, angka tersebut merupakan penurunan ekonomi terburuk sejak Depresi Besar tahun 1930-an.
Sementara dalam negeri, dengan melihat data fundamental yang cukup bagus Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 4,5%. Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi.
“Ini menandakan pasar kembali stabil dan oftimis sehingga arus modal asing kembali membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri. Ini merupakan berkah tersendiri bagi mata uang garuda,” ucap Ibrahim.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (15/4) kurs rupiah berada pada posisi Rp15.707/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp15.722/US$ pada perdagangan kemarin (14/4). (*)
Editor: Rezkiana Np