Jakarta – Dalam perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di level 13.970/US$ dari penutupan sebelumnya 14.005/US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, sentimen Brexit masih menjadi sentimen penguatan rupiah.
“Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan statmen bahwa Inggris pada hari Selasa menetapkan tenggat waktu yang sulit pada Desember 2020 untuk mencapai kesepakatan perdagangan baru dengan UE, berusaha menekan Brussels untuk bergerak lebih cepat untuk menandatangani kesepakatan,” jelas Ibrahim di Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.
Ibrahim menambahkan, Johnson akan menggunakan kekuasaannya atas parlemen untuk melarang perpanjangan masa transisi Brexit setelah tahun 2020. Dengan sikap seperti itu, ada resiko Brexit tanpa kesepakatan muncul kembali setelah Perdana Menteri Boris Johnson akan mengubah undang-undang untuk memastikan bahwa fase transisi hubungan antara Inggris dan Uni Eropa berakhir sesuai jadwal pada 31 Desember.
Dari dalam negeri, Pelaku Pasar masih menunggu keputusan Bank Indonesia dalam arah suku bunga acuannya esok.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (18/12) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.007/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.018/ US$ pada perdagangan kemarin (17/12). (*)
Editor: Rezkiana Np