Jakarta – Dalam perdagangan sore ini (12/5) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 10 poin dilevel Rp14.905/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya (11/5) di level Rp14.915/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelaku pasar cemas dengan perkembangan dialog dagang antara Amerika Serikat dan China serta risiko gelombang kedua covid-19.
“Pasar cemas dengan perkembangan dialog dagang antara Amerika Serikat dan China ,dimana Presiden Trump mengesampingkan janji negosiasi perjanjian dagang yang sudah ditandatangani dengan China Bahkan, dalam konferensi persnya, ia berujar sudah tak tertarik melakukan itu lagi,” jelas Ibrahim di Jakarta, Selasa 12 Mei 2020.
Sementara di dalam negeri dalam Beleid yang ditandatangani Jokowi 9 Mei 2020 lalu, ia merinci upaya yang dapat ditempuh pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional dari tekanan virus corona. Salahsatunya ialah dengan menggelontorkan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN.
Kedua Pemerintah juga menempatkan dana khusus di bank peserta yang nantinya ditetapkan menteri yang kriterianya ditetapkan berdasarkan informasi Ketua Dewan Komisioner OJK. Ketiga, investasi pemerintah yang dilakukan sesuai dengan aturan perundangan. Dan keempat, melaksanakan penjaminan baik secara langsung maupun melalui badan usaha yang ditunjuk. Hal ini disebut telah disambut oleh pasar.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (12/5) kurs rupiah berada pada posisi 14.978 US$ terlihat melemah dari posisi 14.936/US$ pada perdagangan kemarin (11/5). (*)
Editor: Rezkiana Np