Jakarta – Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah usai data penjualan ritel AS lebih rendah dari ekspektasi.
“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan,” ujar Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, Selasa, 18 Maret 2025.
Meski begitu, Lukman menjelaskan, penguatan rupiah masih akan terbatas, mengingat sentimen domestik yang masih kurang bagus.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.350-Rp16.450 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.350-Rp16.450 per dolar AS hari ini,” ujarnya.
Baca juga: Rupiah Diperkirakan Menguat Dipicu Sentimen Resesi Perekonomian AS
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent tengah berusaha meyakinkan investor, dengan menggambarkan koreksi pasar sebagai suatu yang “sehat” sembari mengakui risiko resesi yang terus berlanjut.
Ke depannya, pelaku pasar fokus pada keputusan kebijakan the Fed pada Rabu, di mana suku bunga secara luas diperkirakan tidak akan berubah.
“Pelaku pasar kini mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan kebijakan the Fed mendatang, mencari sinyal tentang bagaimana kebijakan perdagangan Trump yang terus berkembang dapat membentuk keputusan ekonomi di masa mendatang,” ungkap Andry.
Baca juga: Simak! 5 Langkah Penting Agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran
Andry pun memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.305 dan Rp16.410 per dolar AS hari ini.
“Rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.305 dan Rp16.410,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra