Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (13/1) diperkirakan masih akan menguat terbatas seiring dengan penantian pasar terhadap kesepakatan dagang AS dan Tiongkok.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra meniai pekan ini pasar fokus ke penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 AS-China dan jadwal pembahasan fase 2.
“Sejauh ini AS cukup yakin kesepakatan akan ditandatangani pekan ini. Media China pun sudah memberitakan bahwa deputi PM nya akan ke AS tanggal 13 Januari untuk proses penandatanganan. Oleh karena itu, Pasar masih cukup optimis. Rupiah pun masih berpeluang menguat hari ini,” kata Ariston di Jakarta, Senin 13 Januari 2020.
Menurutnya, hubungan dagang yang baik antara AS dan China juga dapat membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi global karena kedua negara ini adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia. “Potensi pergerakan rupiah 13.620/US$ hingga 13.760/US$,” kata Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (13/1) Kurs Rupiah berada di level Rp13.732/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan Jumat kemarin (10/1) yang masih berada di level Rp13.772/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (13/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.708/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.812/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (10/1). (*)
Editor: Rezkiana Np