Jakarta – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah masih akan melemah pada hari ini, Rabu (12/6/2024). Dia menyebutkan rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp16.300 – Rp16.330 per dolar Amerika Serikat (AS).
“Potensi pelemahan ke arah Rp.16300 – Rp.16330, dengan potensi support di kisaran Rp16.250 hari ini,” kata Ariston, Rabu 12 Juni 2024.
Dia pun menjelaskan potensi rupiah melemah masih terbuka saat ini. Hal tersebut disebabkan oleh efek ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang menyurut.
“Dan kini pelaku pasar sedang menantikan data penting AS nanti malam dan dinihari,” katanya.
Baca juga: Bos BI: Dolar Masih Akan di Atas Rp16.000 hingga Kuartal II 2024
Di sisi lain, pasar tengah mewaspadai data Inflasi konsumen AS bulan Mei 2024 dan pengumuman kebijakan moneter AS yang baru. Di mana, data inflasi AS yang masih tinggi dan sikap The Fed yang masih mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan. Tentu ini bisa mendorong penguatan dolar AS lagi.
Sementara itu, pagi ini dari China telah merilis data inflasi konsumen yang menunjukan deflasi di bulan Mei 2024. Deflasi ini bisa berarti konsumsi di China menurun yang bisa diartikan negatif oleh pasar.
“Ini tentu bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko termasuk rupiah,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More
Labuan Bajo - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa, perdagangan saham pada pekan ini… Read More