Jakarta – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (11/9) diprediksi masih akan menunjukkan keperkasaannya seiring dengan optimisme pasar terhadap perundingan perang dagang.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh Infobank. Menurutnya, optimisme tercapainya resolusi perang dagang AS-Tiongkok makin tinggi dengan kesediaan Tiongkok memberikan opsi pembelian produk pertanian AS dan mengubah praktek hak kekayaan intelektual yang dikeluhkan AS.
“Dengan begitu ada harapan AS tidak menerapkan tarif produk Tiongkok dan memberikan keleluasaan untuk Huawei berbisnis di AS,” jelas Ariston di Jakarta, Rabu 11 September 2019.
Selain itu Ariston menyebut, ada harapan stimulus moneter oleh bank sentral diberbagai negara yang akan mendorong para pelaku pasar untuk masuk ke aset berisiko. “Rupiah berpotensi menguatRp terhadap AS dengan potensi kisaran di 14.000/US$ hingga 14.100/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (11/9) Kurs Rupiah berada di level Rp14.058/US$ posisi tersebut melemah tipis bila dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (10/9) yang masih berada di level Rp14.052/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (11/9) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.063/US$ melemah dari posisi Rp14.031/US$ pada perdagangan kemarin (10/9). (*)
Editor: Rezkiana Np