Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini (9/7) diprediksi masih akan menguat terbatas seiring dengan pemulihan ekonomi diberbagai negara akibat penerapan new normal.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar akan bergerak pada kisaran Rp14.350/US$ hingga Rp14.500/US$.
“Hari ini kelihatannya pelaku pasar akan lebih memilih fokus ke potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang memberikan sentimen positif ke aset berisiko,” kata Ariston kepada infobanknews di Jakarta, Kamis 9 Juli 2020.
Ariston menambahkan, beberapa data ekonomi yang dirilis pagi ini menunjukan pemulihan seperti data pesanan mesin Jepang bulan Mei yang meningkat 1,7% dibandingkan bulan sebelumnya setelah sebelumnya menunjukan penurunan dan data Indeks Harga Konsumen.
Di sisi lain, optimisme tersebut masih dibayangi oleh peningkatan laju penularan Covid-19 secara global yang masih akan membebani pergerakan aset berisiko.
Sebagai informasi saja, pada hari ini (9/7) Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.355/US$, posisi tersebut menguat 0,38 persen dibandingkan perdagangan kemarin (8/7) di level Rp14.410/US$.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (9/7) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.466/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.460/US$ pada perdagangan kemarin (8/7). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More