Poin Penting
- Rupiah menguat tipis sebesar 0,19 persen ke level Rp16.686 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis (23/11/2025), setelah sebelumnya ditutup di Rp16.717.
- Dolar AS masih perkasa karena ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025, meski sebelumnya sudah memangkas 25 bps pada Oktober.
- Pasar menunggu data ketenagakerjaan AS dan perkembangan penutupan pemerintahan AS yang telah memasuki minggu keenam.
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (23/11/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.686 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,19 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.717 per dolar AS.
Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS terus menguat sejak pekan lalu, setelah The Fed menyatakan bahwa pemotongan suku bunga pada Desember 2025 belum pasti.
“Meskipun bank sentral memang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober 2025, langkah tersebut telah diperhitungkan secara luas, dan tidak banyak menghambat penguatan dolar,” ujar Ibrahim, Kamis, 6 November 2025.
Baca juga: Genius Act: Senjata Baru AS Menjaga Dominasi Dolar
Lebih lanjut, pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 69,8 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember 2025, dan peluang sebesar 30,2 persen untuk mempertahankan suku bunga, menurut CME Fedwatch.
Sementara itu, penutupan pemerintah federal AS telah memasuki minggu keenam dan siap menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS.
Upaya terbaru untuk memecahkan kebuntuan, dengan meloloskan undang-undang sementara yang didukung Partai Republik melalui Kongres, gagal di Senat untuk ke-14 kalinya.
Ibrahim menambahkan, fokus pasar hari ini adalah data penggajian swasta AS Oktober 2025 untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter The Fed.
Perubahan Ketenagakerjaan Non-Pertanian ADP diperkirakan akan menunjukkan penambahan 25 ribu lapangan kerja, dibandingkan dengan penurunan 32 ribu pada pembacaan sebelumnya.
Baca juga: Cerita Prabowo Hadapi Korupsi dan Bongkar Tambang Ilegal Bernilai Miliaran Dolar
Dari sejumlah sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran level Rp16.710 hingga Rp16.760 per dolar AS hari ini.
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.710 hingga Rp16.760 per dolar AS hari ini,” tandasnya. (*)
Editor: Galih Pratama









