Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis, (10/7/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.230 per dolar Amerika Serikat (AS), atau naik 0,17 persen dibandingkan penutupan kemarin di level Rp16.258 per dolar AS.
Pengamat Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor dengan hati-hati menunggu pengumuman tarif perdagangan lebih lanjut dari Presiden AS Donald Trump usai mengirimkan surat tarif untuk memberi tahu 14 negara bahwa bea masuk yang jauh lebih tinggi akan berlaku pada 1 Agustus 2025.
“Dari 14 negara, sembilan berada di Asia. Surat tarif tersebut menguraikan pungutan sebesar 25 persen untuk semua barang dari Jepang dan Korea Selatan, sementara beberapa negara yang lebih kecil menghadapi tarif hingga 40 persen,” jelas Ibrahim dalam keterangannya, Kamis, 10 Juli 2025.
Baca juga: BI Prediksi Rupiah Stabil di Rp16.000-Rp16.500 per Dolar AS pada 2026
Kemudian, Trump juga mengatakan akan mengenakan tarif 50 persen untuk tembaga impor dan akan segera menerapkan bea masuk yang telah lama dijanjikan untuk semikonduktor dan farmasi.
“Selain itu, ia berencana untuk merilis daftar tujuh negara yang “berkaitan dengan perdagangan” pada Rabu pagi, dan negara-negara tambahan pada sore hari, ujar Trump dalam sebuah unggahan media sosial pada Selasa malam, tetapi tidak memberikan detail lebih lanjut,” ujarnya.
Baca juga: DPR Minta Rupiah Tak Lebihi Rp16.700 per USD di 2026, Ini Respons Sri Mulyani
Ibrahim menambahkan, di Tiongkok, data indeks harga konsumen sedikit naik pada Juni 2025, karena peningkatan subsidi pemerintah dan sedikit meredanya ketegangan perdagangan perang dagang antara AS dan Tiongkok memberikan dorongan ringan pada belanja konsumen.
Dari sederet sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan ditutup melemah di kisaran Rp16.240 hingga Rp16.300 per dolar AS hari ini
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.240 hingga Rp16.300 per dolar AS hari ini,” pungkas Ibrahim. (*)
Editor: Galih Pratama










