Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (17/12) dibuka pada posisi Rp14.120/US$. Posisi tersebut menguat 0,05% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (16/12) sore di level Rp14.125/US$
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, beberapa faktor telah mendorong penguatan rupiah diantaranya kemajuan vaksin Covid-19 di berbagai negara yang telah mengurangi sentimen risiko.
“Vaksin Covid-19 mRNA-1273 milik Moderna Inc tampaknya akan menerima otorisasi peraturan AS dalam minggu ini. AS juga memperluas program peluncurannya untuk BNT162b2, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE pada hari Selasa, yang dapat melihat ribuan lebih petugas kesehatan diinokulasi,” jelas Ibrahim di Jakarta, Kamis 17 Desember 2020.
Dari dalam negeri, keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) juga masih ditunggu pasar. Selain itu, kerumunan massa di Natal dan Tahun Baru 2020 juga dikhawatirkan menjadi cikal bakal terbentuknya kluster baru pandemi covid-19.
Oleh karena itu, guna menghindari kluster Covid-19 maka Pemerintah Indonesia akan menerapkan kebijakan pengetatan terukur dan terkendali hanya khusus di Natal dan tahun baru. Namun bukan berarti pemerintah menerapkan PSBB ketat.
Sesuai dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali secara virtual di Kantor Maritim pada Hari Senin (14/12) diputuskan bahwa kebijakan pengetatan dimulai pada tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Rakor yang dipimpin oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan tersebut juga mengungkap alasan yang mendasari keluarnya kebijakan tersebut adalah peningkatan kasus secara signifikan yang masih terus terjadi pasca libur dan cuti bersama pada akhir Oktober. (*)
Editor: Rezkiana Np