Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (31/3) dibuka melemah di level 16.347/US$ bila dibandingkan perdagangan kemarin (30/3) 16.337/US$.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews menjelaskan, rupiah diprediksi akan menguat pada hari ini karena mendapatkan sentimen positif dari data Indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur Tiongkok versi pemerintah untuk bulan Maret yang dirilis melebihi ekspektasi
“Rupiah bisa mendapatkan sentimen positif dari data Indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur Tiongkok versi pemerintah untuk bulan Maret yang dirilis melebihi ekspektasi dan masuk zona ekspansi, 52,0 vs 44,9 dan 52,3 vs 42,1,” jelas Ariston di Jakarta, Selasa 31 Maret 2020.
Dengan data tersebut menunjukan pada global bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok sedang berlangsung setelah berhasil mengatasi pandemi wabah corona. Ariston menilai, pulihnya ekonomi Tiongkok bisa membantu perekonomian negara lainnya yang membutuhkan material dan pasar Tiongkok.
“Potensi USD terhadap IDR hari ini mungkin mengarah ke support 16.200/US$ dengan resisten di 16.400/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (31/3) kurs rupiah berada pada level Rp16.367/ US$ atau terlihat melemah dari posisi Rp16.336/US$ pada perdagangan kemarin (30/3). (*)
Editor: Rezkiana Np