Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Wait and See Kebijakan Bank Indonesia

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Wait and See Kebijakan Bank Indonesia

Poin Penting

  • Rupiah melemah di awal perdagangan dengan dibuka di level Rp16.671 per dolar AS, tertekan sentimen global dan pelemahan Wall Street.
  • Pasar bersikap wait and see menantikan rilis data ekonomi AS serta keputusan suku bunga Bank Indonesia yang diperkirakan tetap di 4,75 persen.
  • Rupiah diproyeksikan bergerak terbatas di kisaran Rp16.642-Rp16.691 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (16/12/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.671 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,02 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.667 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan pelemahan rupiah sejalan dengan tekanan di pasar global. Wall Street melemah karena investor bersikap wait and see menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting Amerika Serikat (AS), seperti tingkat pengangguran, penjualan ritel, aktivitas bisnis, dan inflasi.

Data-data tersebut diperkirakan akan memengaruhi arah kebijakan moneter ke depan.

Tingkat pengangguran AS diproyeksikan naik menjadi 4,5 persen pada November 2025 dari 4,4 persen pada September. Kondisi ini mencerminkan pelunakan bertahap pasar tenaga kerja yang berpotensi mengurangi tekanan kebijakan hawkish dari Federal Reserve.

Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah Seiring Investor Wait and See Data Perekonomian AS dan RI

Sementara itu, penjualan ritel AS diperkirakan hanya tumbuh 0,1 persen secara bulanan (mtm) pada Oktober 2025, melambat dari 0,2 persen pada bulan sebelumnya. Perlambatan ini menandakan lemahnya daya beli konsumen di tengah tingginya biaya hidup dan suku bunga.

“Meskipun konsumsi ritel lebih lemah, inflasi AS kemungkinan akan tetap tinggi karena inflasi sektor jasa yang terus-menerus dan biaya struktural berbasis upah, mendorong the Fed untuk mempertahankan pendekatan yang bergantung pada data dan hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan. Akibatnya, imbal hasil obligasi pemerintah AS diperkirakan akan tetap relatif tinggi,” kata Andry, Selasa, 16 Desember 2025.

Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga BI

Selain faktor global, Andry menambahkan bahwa pelaku pasar juga menantikan hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan berlangsung besok. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, BI Rate Ikut Turun?

Dengan sikap kebijakan yang cenderung stabil, arus masuk modal asing diperkirakan masih berlanjut ke pasar domestik.

Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

Andry memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang terbatas sepanjang perdagangan hari ini.

“Pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di sekitar Rp16.642 hingga Rp16.691 per dolar AS,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62