Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Nantikan Keputusan The Fed

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Nantikan Keputusan The Fed

Poin Penting

  • Rupiah dibuka melemah ke Rp16.690 per dolar AS, dipengaruhi kewaspadaan pasar menjelang keputusan suku bunga The Fed.
  • Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 bps dengan probabilitas 87%, namun prospek kebijakan 2026 masih belum pasti.
  • Dolar AS menguat didorong data tenaga kerja yang solid, sementara Andry Asmoro memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.645–Rp16.710 hari ini.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan Rabu, 10 Desember 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.690 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,08 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.676 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, investor menantikan keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve (the Fed), diperkirakan akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 bps untuk yang ketiga kalinya tahun ini.

“Para pembuat kebijakan masih terpecah, dengan beberapa pihak mendorong pelonggaran lebih lanjut untuk mendukung pasar yang mendingin sementara yang lain memperingatkan bahwa penurunan suku bunga terlalu cepat dapat memicu kembali inflasi,” jelas Andry, Rabu, 10 Desember 2025.

“Pasar juga akan mencermati pernyataan Ketua Jerome Powell setelah pertemuan untuk mendapatkan sinyal mengenai prospek suku bunga 2026,” sambungnya.

Baca juga: Rupiah Dibuka Menguat di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Lebih lanjut, pasar saat ini memperkirakan peluang suku bunga 25 bps sekitar 87 persen, naik dari sekitar 67 persen sebulan lalu.

Namun, prospek 2026 masih belum pasti, dengan para analis memperkirakan “pemotongan suku bunga yang agresif”, sementara Ketua Jerome Powell mengisyaratkan perlunya kehati-hatian terhadap pelonggaran lebih lanjut di tengah tekanan inflasi yang masih berlangsung.

Ekspektasi Inflasi AS Masih Stabil

Ekspektasi inflasi AS tetap stabil pada November 2025. Ekspektasi inflasi median satu tahun ke depan berada di 3,2 persen.

Sementara itu, ketidakpastian inflasi median, yang mencerminkan beragamnya opini tentang inflasi di masa mendatang, tidak berubah untuk jangka waktu 1 dan 3 tahun.

Baca juga: Ini Bocoran Kebijakan Baru DHE yang Akan Dimonopoli Bank Himbara

Andry juga menyebut, indeks dolar AS (DXY) naik menjadi 99,2, karena investor mencerna data pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve.

Lowongan pekerjaan meningkat sebesar 12.000 menjadi 7,670 juta pada Oktober 2025, menyusul lonjakan 431.000 menjadi 7,658 juta pada September 2025, dengan kedua angka tersebut melampaui ekspektasi 7,2 juta.

Proyeksi Pergerakan Rupiah

Andry memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran level Rp16.645 hingga Rp16.710 per dolar AS hari ini.

“Pandangan Kami rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.645 hingga Rp16.710 per dolar AS,” imbuh Andry. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62