Rupiah Dibuka Melemah, Investor Masih Wait and See Kebijakan The Fed

Rupiah Dibuka Melemah, Investor Masih Wait and See Kebijakan The Fed

Poin Penting

  • Rupiah dibuka melemah ke Rp16.675 per dolar AS, turun 0,16 persen dari penutupan sebelumnya.
  • Penguatan tipis dolar AS terjadi setelah survei menunjukkan sentimen konsumen AS lebih kuat dari perkiraan.
  • Investor masih menunggu hasil pertemuan FOMC, sementara rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp16.600–Rp16.700 per dolar AS.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini Senin (8/12/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.675 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,16 persen dibandingkan penutupan pada Jumat pekan lalu di Rp16.648 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS yang berpotensi melemah terbatas.

Meski demikian, dolar AS sedikit mengalami penguatan setelah survei menunjukkan bahwa sentimen konsumen di AS akan lebih kuat dibandingkan dengan perkiraan.

Baca juga: Jadi Anggota New Development Bank, Indonesia Tanam Modal 1 Miliar Dolar AS

“Indeks dolar AS sendiri sedikit lebih kuat setelah survei menunjukkan sentimen konsumen di AS yang lebih kuat dari perkiraan,” ujar Lukman, Senin, 8 Desember 2025.

Lukman menyebutkan bahwa investor masih wait and see menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) guna melihat petunjuk arah kebijakan dari Federal Reserve (The Fed).

Baca juga: Kurangi Tekanan Dolar, BI Tambah Instrumen Moneter Berbasis Yuan-Yen

“Namun investor masih wait and see menantikan pertemuan FOMC Rabu ini untuk petunjuk arah kebijakan The Fed kedepannya,” pungkas Lukman.

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran level Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS hari ini.

“Rupiah akan berada di range Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS hari ini,” imbuh Lukman. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62