Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih terus mengalami tekanan. Laju rupiah diperkirakan bisa menembus ke level Rp14.850 per dolar AS. Pada pagi ini (31/8) nilai tukar rupiah dibuka langsung terdepresiasi atau terlempar melemah 30 poin (0,20 persen) ke level Rp14.710 per dolar AS.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Menurutnya, penguatan dolar AS yang terjadi didorong oleh pernyataan Trump yang setuju untuk kembali mengenakan tarif terhadap US$200 miliar impor barang dari China.
“Pernyataan tersebut kembali meningkatkan eskalasi perang dagang antara AS-China. Yuan melemah 0,35 persen ke level 6,85 per dolar AS pasca pernyataan Trump tersebut,” ujarnya.
Baca juga: BI: Peningkatan Devisa Pariwisata Jadi Upaya Stabilisasi Rupiah
Asal tahu saja, melemahnya nilai tukar rupiah yang semakin dalam ini, sudah terlihat pada penutupan perdagangan kemarin (30/8). Di mana laju rupiah berakhir melemah 35 poin atau 0,24 persen di level Rp14.680 per dolar AS. Pergerakan dolar AS diperkirakan akan terus mengalami penguatan terhadap hampir semua mata uang kuat di dunia.
“Meningkatnya isu perang dagang tadi diperkirakan mendorong pelemahan Rupiah yang sempat melemah tajam kemarin. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.750-Rp14.850 per dolar AS,” ucapnya. (*)