Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat pergeseran investasi pelaku pasar ke aset aman atau safe haven.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa peralihan aset ini dipicu oleh meningkatnya kewaspadaan dan kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif AS yang digaungkan Presiden Donald Trump.
“Secara keseluruhan kebijakan tarif AS yang sekarang digaungkan Trump meningkatkan kewaspadaan dan kekhawatiran pelaku pasar, sehingga memicu peralihan ke aset aman,” ujar Ariston saat dihubungi Infobanknews, Selasa, 11 Februari 2025.
Baca juga: Investor Simak! IHSG Pekan Ini akan Dipengaruhi 3 Sentimen Berikut
Sejalan dengan kondisi tersebut, harga emas internasional terus mengalami peningkatan, sementara aset berisiko, termasuk rupiah, mendapat tekanan.
“Seperti kita lihat harga emas Internasional terus meningkat dan aset yang berisiko mengalami tekanan termasuk rupiah,” jelasnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Tembus Rekor Baru Lagi, Sekarang Beli 1 Gram jadi Semahal Ini
Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS.
“Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp16.400, dengan potensi support di sekitar Rp16.300 per dolar AS,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More