Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah, Ini Pemicunya

Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah, Ini Pemicunya

Jakarta – Rupiah kembali berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meski indeks dolar AS (DXY) bergerak naik di level 103,30.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, naiknya indeks dolar AS ini didukung oleh data ekonomi AS yang dirilis semalam yang hasilnya lebih bagus dari ekspektasi pasar. 

Kemudian, data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang dirilis menunjukkan angka yang lebih kecil dari ekspektasi, yakni 223 ribu, diabndingkan sebelumnya 224 ribu, yang artinya pengangguran menurun.

“Data indeks manufaktur di area Philadelphia 12,5 vs 8,8. Data penjualan rumah yang sudah ada, 4,26 juta vs 3,95 juta,” tambah Ariston, Jumat 21 Maret 2025.

Baca juga: 151 Saham Hijau, IHSG Kembali Dibuka Menguat ke Level 6.398

Selain itu, pasar masih khawatir dengan kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang mendorong pasar masuk ke aset aman di emas dan dolar AS.

“Isu ini masih belum hilang. Ditambah isu baru soal serangan-serangan Israel dan AS ke wilayah-wilayah negara lain dan prospek perdamaian Ukraina dan Rusia yang masih belum kelihatan,” jelasnya.

Baca juga: Makin Menggila! Harga Emas Antam Dekati Level Rp1,8 Juta per Gram

Ariston memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.550 per dolar AS hari ini

“Oleh karena itu, hari ini rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS ke kisaran Rp16.550, dengan potensi support di Rp16.430,” tandasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update