Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (22/10) diperkirakan bergerak ke zona hijau, setelah pada perdagangan di akhir pekan kemarin (19/10) laju rupiah berhasil ditutup menguat 8 poin atau 0,05 persen di level Rp15.187 per dolar AS.
Asal tahu saja, pada perdagangan pagi hari ini nilai tukar rupiah dibuka masih melemah 12 poin atau 0,09 persen di level Rp15.200 per dolar AS. Pelemahan rupiah mulai membaik pada pukul 08.57 WIB ke level Rp15.193 per dolar AS, kemudian kembali menguat ke level Rp15.186 pada pukul 09.19 WIB.
“Rupiah hari ini kemungkinan menguat seiring melemahnya indeks dolar. Rupiah kemungkinan akan menguat ke level Rp15.150-Rp 15.200 per dolar AS,” ujar Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.
Dolar indeks diperkirakan bergerak melemah ke level 95.5-95.7. Dolar diperkirakan melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia seperti euro dan pound sterling. Hampir pastinya disepakati perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa menyebabkan kedua mata uang tersebut menguat terhadap dolar.
Di sisi lain, adanya proses negosiator dari Uni Eropa yang dilakukan oleh Michel Barnier yang mengutarakan bahwa kemungkinan keluarnya Inggris dari UE mencapai 90 persen pasca keputusan Theresa May untuk mengeluarkan isu perbatasan Irlandia sebagai persyaratan keluarnya Inggris dari UE.
“Hal tersebut menurunkan ketidakpastian atas ekonomi Eropa dan memperkuat mata uang kedua negara,” ucap dia. (*)