Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (11/1) diprediksi masih memiliki ruang penguatan rupiah yang tersedia, setelah pada perdagangan sebelumnya rupiah kembali ditutup menguat.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, rupiah yang menguat pada perdagangan Selasa kemarin bersamaan dengan adanya penguatan mayoritas kurs di Asia dan penurunan imbal hasil SUN.
“Ruang penguatan rupiah masih tersedia. Penurunan imbal hasil SUN juga berlanjut memanfaatkan kembalinya sentimen pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia,” ujar Rangga dalam risetnya, di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2017.
Meski ruang penguatan rupiah masih tersedia, namun pelaku pasar harus mewaspadai sentimen yang dapat mempengaruhi laju rupiah. Terlebih, dollar index yang menolak turun lebih dalam saat perdagangan semalam, bisa membatasi apresiasi rupiah.
“Ini bisa membatasi apresiasi rupiah pada hari ini, apalagi melihat harga minyak yang mulai kehilangan momentum kenaikannya,” ucap Rangga.
Sementara itu, peluncuran peraturan yang mendorong relaksasi ekspor mineral masih ditunggu oleh pasar yang diharapkan bisa memberikan sentimen pada rupiah. Aturan ini diyakini bisa mendongkrak prospek ekspor serta pertumbuhan ke depan.
“Di luar itu, investor juga menunggu kepastian dari isu reshuffle Kabinet Jokowi yang belakangan muncul ke permukaan,” tutup Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga