Poin Penting
- RMKE merampungkan fasilitas coal hauling road di Gunung Megang, terintegrasi dengan pelabuhan dan dua tambang baru milik WSL dan DBU.
- Fasilitas baru mampu memuat 3,7 juta ton batu bara hingga Juni 2025, termasuk tambahan 268 ribu ton dari pelanggan baru.
- Meski pendapatan turun 53,5 persen, RMKE tetap mencetak laba bersih Rp87,6 miliar, dengan 75 persen laba kotor disumbang dari segmen jasa.
Jakarta – PT RMK Energy Tbk (RMKE) mengumumkan penyelesaian pembangunan fasilitas coal hauling road yang terintegrasi dengan stasiun muat di Gunung Megang, Sumatra Selatan.
Dengan infrastruktur tersebut, RMKE kini dapat memberikan layanan logistik batu bara yang lebih efisien dan terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk proses pengiriman di Pelabuhan Kramasan Musi 2.
Selain itu, fasilitas coal hauling road ini juga telah terkoneksi dengan dua tambang baru, yakni milik PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) dan PT Duta Bara Utama (DBU).
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, mengungkapkan bahwa fasilitas baru tersebut telah berhasil memuat sebanyak 3,7 juta ton batu bara hingga Juni 2025.
Volume tersebut mencakup tambahan 268 ribu ton dari pelanggan baru yang telah terhubung melalui jalur coal hauling road tersebut.
“Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan volume jasa meskipun adanya penurunan permintaan dan harga global,” ujar Vincent dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Baca juga: Koperasi Kini Bisa Kelola Tambang Mineral dan Batu Bara
Oleh karena itu, hingga Juni 2025, RMKE berhasil menjual batu bara sebanyak 428,6 ribu ton, meskipun harga penjualan batu bara turun 6,6 persen secara year-on-year (yoy).
“Dengan selesainya fasilitas coal hauling road ini dan akan terhubung dengan beberapa tambang potensial di Sumatra Selatan, kami masih optimis kinerja RMKE masih akan terus bertumbuh” imbuhnya.
Meski demikian, pendapatan usaha secara keseluruhan tercatat turun 53,5 persen akibat melemahnya segmen penjualan batubara. Namun, segmen jasa menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan sebesar 3,5 persen (yoy).
Segmen Jasa Jadi Penopang Laba
Lalu, RMKE tetap mampu membukukan laba kotor sebesar Rp146,5 miliar, di mana 75,2 persen di antaranya berasal dari segmen jasa.
Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp87,6 miliar, mencerminkan kemampuan perusahaan mempertahankan profitabilitas di tengah kondisi pasar yang menantang.
Baca juga: Optimistis Capai Target, Bos RMKE Beberkan Strategi Tahun Ini
Adapun Vincent menegaskan bahwa RMKE akan terus mengandalkan kekuatan operasional dan disiplin keuangan dalam menghadapi dinamika pasar.
“Perusahaan akan terus fokus pada pengembangan segmen jasa dan eksplorasi peluang baru guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dari segmen penjualan dan jasa batubara,” tutup Vincent. (*)
Editor: Yulian Saputra









