News Update

Risiko Likuiditas Meningkat, BTN Sebut LDR di Atas 93% Masih Aman

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menilai, kondisi likuiditas perbankan saat ini masih cukup aman meski posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum secara industri pada Juli 2018 mengalami peningkatan menjadi 93,11 persen dibandingkan dengan LDR di bulan sebelumnya yang sebesar 92,13 persen.

Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan, kondisi LDR perbankan yang terus mengalami peningkatan di Juli 2018 menjadi 93,11 persen, telah mendorong risiko pengetatan likuiditas mengalami peningkatan di tengah tren kenaikan bunga simpanan dan membaiknya penyaluran kredit. Risiko likuiditas masih relatif tinggi selama September hingga Desember 2018.

“Saya kira LDR 93,11 persen sebetulnya gak ada masalah. Saya liat kondisi kita belum ketat (likuiditas), karena likuiditas masih sangat aman dan dibeberapa bank juga cukup aman. Jadi saya kira tidak perlu dikhawatirkan, walaupun kondisi bunga meningkat,” ujar Direktur Utama BTN Maryono, di Jakarta, Kamis, 13 September 2018.

Rasio kredit terhadap simpanan (LDR) Bank BTN sendiri hingga Semester I-2018 berada di angka 111,46 persen. Dengan kondisi LDR di atas treshold tersebut, namun perseroan mengaku tidak mengalami permasalahan dan akan mengantisipasinya dengan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan penerbitan obligasi jangka panjang.

Baca juga: BTN: Permintaan Rumah di Jateng dan Jatim Tertinggi

“Saya kira itu bukan menjadikan suatu hal yang sangat signifikan, karena masing-masing bank mempunyai pembiayaan atau dana yang dikumpulkan itu berbeda-beda. Ada yang bersumber dari obligasi jangka panjang, ada juga dari pinjaman antar bank. Khusus untuk Bank BTN dananya berasal dari pinjaman jangka panjang,” ucap Maryono.

LDR dapat menjadi parameter untuk melihat ketersediaan dana (likuiditas) bank untuk memenuhi penyaluran kreditnya. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015, mengatur bahwa batas bawah LDR, yang kemudian berubah menjadi LFR sebesar 78 persen sedangkan batas atasnya ditetapkan sebesar 92 persen.

Namun, menurut LPS, risiko dari  posisi LDR yang naik menjadi 93,11 masih terkendali. Perbankan perlu meningkatkan kewaspadaan selama empat bulan terakhir di 2018. “Risiko likuiditas September hingga Desember masih cukup tinggi. Dipicu kenaikan The Fed, dan dampak perang dagang serta volatilitas pasar finansial yang tinggi,” papar Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

5 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

7 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

8 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

8 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

11 hours ago