Categories: Ekonomi dan Bisnis

Risiko Gagal Panen Hingga Rendahnya Produktivitas, AAUI: Asuransi Pertanian Penting Bagi Petani

Jakarta – Perubahan iklim yang kian nyata saat ini menimbulkan kekhawatiran bagi para petani di Indonesia. Dampaknya pun tak main-main, risiko gagal panen hingga rendahnya produktivitas dan pendapatan menjadi momok menakutkan.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, diperlukan adanya perlindungan, diantaranya melalui asuransi pertanian yang penting dalam close-loop system pertanian di Indonesia.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menekankan pentingnya asuransi pertanian dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani di Indonesia. 

Baca juga : PISAgro Ungkap Biang Kerok Rendahnya Produktivitas Petani RI

Sebab, asuransi pertanian menjadi bentuk perlindungan kepada para petani, melalui perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani khususnya tani padi.

Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AAUI dan pemerintah terus berupaya meningkatkanawareness produk pertanian di mata petani yang terbilang minim.

“Kita selalu melakukan literasi kepada petani bahwa ada beberapa produk asuransi pertanian existing yang bisa digunakan, “ katanya, dalam seminar bertajuk ‘Workshop Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani melalui Kemitraan Berbasis Manajemen Risiko Terintegrasi‘, di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.

Selain itu kata dia, diperlukan skema asuransi yang disesuaikan dengan komoditas dan kemampuan perhitungan premi yang baik serta percepatan digitalisasi di sektor pertanian.

Baca juga : Bansos, UMKM dan Asuransi Kegagalan Panen

“Sehingga premi yang ada diperhitungkan dengan baik dan kita juga mengharapkan keterlibatan aktuaris menyangkut cadangan teknis dan mengantisipasi adanya klaim,” bebernya.

Diketahui, saat ini pemain asuransi pertanian memang belum terlalu banyak. Perusahaan asuransi umum yang ditunjuk oleh Kementerian Pertanian (Kementan) adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Perusahaan tersebut mempunyai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan perlindungan kepada petani dari ancaman risiko gagal panen sebagai akibat risiko banjir, kekeringan, penyakit dan serangan organisme pengganggu tanaman.

Premi asuransi sendiri sebesar Rp180.000, dengan bantuan pemerintah (subsidi) 80 persen premi menjadi Rp36.000per hektar/ per musim tanam.

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Rayakan HUT ke-26, Bank Mandiri Luncurkan 5 Fitur dan Layanan Digital Terbaru

Komisaris Bank Mandiri Chatib Basri dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat meresmikan peluncuran… Read More

23 mins ago

BEI Catat 5 Saham Berikut Jadi Pemberat IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar sebesar 2,61 persen… Read More

1 hour ago

Bos OJK: Konsep IKN Financial Center Berbeda dengan Aktivitas Keuangan Lain

Balikpapan - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar membeberkan konsep pembangunan IKN Financial Center (pusat keuangan)… Read More

4 hours ago

Ikonik! Bank Mandiri Groundbreaking Gedung Mandiri Financial Center di Kawasan PIK 2

Banten - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melangsungkan groundbreaking… Read More

4 hours ago

Apa Kabar Anti Scam Center? Ini Jawaban OJK

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap alasan ‘molornya’ peluncuran Anti Scam Center (ASC) sebagai… Read More

5 hours ago

Awal Oktober 2024, Aliran Modal Asing Rp570 Miliar Masuk RI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di awal pekan Oktober 2024, aliran modal asing masuk atau capital… Read More

5 hours ago