Jakarta – Indonesia kembali masuk dalam jajaran kelompok negara berkembang berpendapatan menengah atas alias Upper Middle Incone Countries dengan pendapatan per kapita 2022 di level USD 4.580.
Dalam rilis teranyar Bank Dunia, Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tercatat naik 9,8 % menjadi 4.580 dolar AS pada 2022 dibanding periode tahun sebelumnya tercatat 4.170 dolas AS.
Meski begitu, Indonesia tidak sepenuhnya diuntungkan dari kenaikan status tersebut lantaran beberapa bantuan internasional kemungkinan besar akan berkurang.
Peneliti Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Adinova Fauri mengungkapkan, terdapat sejumlah tantangan lain yang perlu diperhatikan meski peningkatan status tersebut membuat Indonesia memiliki daya tawar yang lebih tinggi di kancah internasional.
“Tentu saja Indonesia akan memiliki daya tawar yang lebih tinggi dalam agenda untuk mendapatkan kerja sama internasional, sehingga agenda-agenda dan prioritas pembangunan domestik bisa dimasukan ke internasional,” ujar Adinova dikutip Kamis, 6 Juli 2023.
Baca juga: Di Tengah Ketidakpastian Global, RI Kembali Jadi Negara Kelas Menengah Atas
Namun begitu, kata dia, akan ada tantangan baru yang akan dihadapi Indonesia di antaranya tidak bisa mendapatkan lagi sejumlah fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dalam perdagangan.
“Di Eropa ada preferensi tarif yang disebut GSP. Dari GSP itu jika status RI naik maka tidak akan lagi mendapatkan benefit tarif yang lebih rendah sehingga membuat produk kita menjadi lebih tidak kompetitif,“ jelasnya.
Untuk itu, Indonesia harus bisa cepat merespons keadaan tersebut. Salah satunya kata Adinova yakni dengan mempercepat kerjasama perdagangan dan ekonomi dengan Uni Eropa.
“Dengan begitu kita akan kembali mendapatkan preferensi tarif lebih rendah sehingga produk ekspor terus meningkat sehingga bisa mendukung arah kebijakan ekonomi yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, pada 2019, Indonesia sudah pernah masuk ke dalam kelompok negara menengah atas. Namun, lantaran hantaman pandemi Covid-19 sehingga membuat posisi Indonesia kembali turun ke kategori menengah bawah (Lower Middle Income Countries) selama dua tahun berturut-turut dan kini kembali naik.
Baca juga: IMF Apresiasi Kinerja Ekonomi RI Bangkit dari Pandemi
Kembalinya Indonesia ke jajaran negara berpendapatan menengah atas tidak terlepas dari sejumlah aspek. Antara lain, efektivitas penanganan pandemi, pelaksanaan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), serta transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam (SDA). (*)
Editor: Galih Pratama