RI Berpotensi jadi Ekosistem Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia, Ini Buktinya

RI Berpotensi jadi Ekosistem Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia, Ini Buktinya

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekosistem kendaraan listrik terbesar di dunia. 

Sebab, potensi besar sumber daya nikel Indonesia yang mencapai 25 persen cadangan dunia. Karena itu, Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berfokus mendorong hilirisasi nikel guna mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

“Hilirisasi sumber daya nikel menjadi baterai siap ekspor adalah salah satu keputusan tepat untuk mendorong negara kita menjadi salah satu negara yang disegani dalam konteks investasi untuk pembangunan baterai mobil listrik,” kata Bahlil dalam Diskusi bertajuk ‘Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik’ di Jakarta, dikutip Sabtu (2/9).

Baca juga: Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik, Indonesia Terkesan Tunduk pada Asing

Senada, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan tentang arahan Presiden Joko Widodo yang memfokuskan upaya hilirisasi sektor mineral untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik.

“Demikian juga membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi untuk memungkinkan produksi baterai serta komitmen tinggi untuk membangun EV ekosistem berikutnya,” ujarnya. 

Menurutnya, ada tiga proses hilirisasi ekosistem kendaraan listrik yang dilakukan pemerintah saat ini. Di antaranya, proses hilirisasi pada tahapan pengolahan nikel menjadi baterai listrik, upaya menggenjot tumbuhnya industri manufaktur, dan tahap ketiga hilirisasi untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV).

Sementara, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menyatakan, komitmen PLN mendukung penuh tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

Dukungan penuh itu diwujudkan dengan memastikan keandalan pasokan listrik, menyiapkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, serta melalui kolaborasi dengan para OEM Kendaraan listrik roda  2 membangun ekosistem baterai di Indonesia.

“Saat ini sistem PLN siap untuk mendukung, pasokan listriknya cukup, sehingga kami sangat siap untuk support ekosistem ini,” terangnya.

Untuk infrastruktur pendukung kendaraan listrik kata dia, PLN akan menambah jumlah SPKLU di Indonesia menjadi 1.715 pada tahun 2023. Dalam penambahan tersebut, PLN akan berkolaborasi dan bermitra dengan sejumlah pihak.

”Saat ini, dari 620 SPKLU yang ada, akan kami tambah menjadi 1.715 di tahun ini yang tersebar di seluruh Indonesia. Rencananya ada yang punya PLN sendiri, ada beberapa yang akan bermitra dengan pihak lain,” ungkap Edi.

Selain menyediakan SPKLU, PLN juga menyediakan layanan home charging guna memudahkan para pelanggan dalam mengisi daya kendaraan.

“Saat ini PLN juga menyediakan layanan home charging, kita berikan keringanan biaya penyambungan untuk pasang baru dan tambah daya,” tambah Edi.

Baca juga: Investasi Rantai Pasok Kendaraan Listrik Capai USD20,3 Miliar, Ini Komponen yang Diminati Investor

Edi melanjutkan, semua layanan ekositem kendaraan listrik PLN kini pun telah berhasil diintegrasi pada sistem Electric Vehicle Digital Services (EVDS) pada platform PLN Mobile. Sehingga, dirinya memastikan pengguna kini tidak perlu khawatir mengalami kendala saat menggunakan kendaraan listrik.

”Pengguna kendaraan listrik semakin dimudahkan dengan hadirnya SuperApps PLN Mobile. Di aplikasi ini para pengendara EV dapat mengakses berbagai layanan terkait EV. Di antaranya ada fitur layanan SPKLU, home charging, bahkan marketplace kendaraan listrik juga ada di PLN Mobile,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News