Jakarta – Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali, Ph.D mengungkapkan salah satu strategi “penipuan” di investasi kripto pump and dump.
“Kripto itu berisiko. Saya dari dua tahun lalu sudah mengedukasi masyarakat bahwa ada strategi yang namanya pump and dumb yang sangat berisiko,” kata Rhenald usai menjadi pembicara “Wealth Wisdom 2023 : Harmonious Wealth Journey”, di Jakarta, Senin (2/10).
Baca juga: Aset Kripto Bakal Bikin ‘Pusing’ Bank Sentral, Ini Penyebabnya
Strategi pump and dump di investasi kripto merupakan tindakan manipulasi pasar yang mana sekelompok investor berusaha untuk dapat menaikkan harga aset kripto tertentu dengan cepat lalu menjualnya ketika harga sudah melambung tinggi.
Tentu saja, tujuan dari strategi ini untuk meraih keuntungan dari perbedaan harga tersebut, dengan cara merugikan investor lain yang tak terlibat dalam praktik ini.
Ia menjelaskan, biasanya kelompok yang melakukan strategi pump and dump menargetkan aset kripto dengan kapitalisasi pasar kecil atapun yang mudah dipengaruhi.
Lanjutnya, strategi pump and dump di investasi kripto banyak menelan korban, termasuk anak muda karena mempunyai informasi yang menyesatkan.
Di mana, para pelaku menyebarkan sebuah informasi di media sosial, forum, atau grup WhatsApp dan Telegram untuk mempromosikan aset tersebut.
Mereka pun akan membuat hype dengan cara membuat klaim berlebihan tentang potensi keuntungan dari aset kripto, dan menarik minat investor membeli aset kripto tersebut.
“Strategi ini menyesatkan dengan iming-iming keuntungan besar yang banyak tidak disadari kaum muda,” bebernya.
Baca juga: Milenial Wajib Tahu! Perhatikan Ini Dulu Sebelum Investasi Kripto
Pihaknya pun mewanti-wanti kepada kaum muda untuk bisa menyaring segala informasi investasi yang memiliki keuntungan besar. Jangan sesekali masuk kepada sesuatu yang tidak dikenal dunianya.
“Cuma masalahnya semua orng sering investasi karena sedang hype, semua orang ngomongin itu dan tergiur untuk melakukannya. Kenali dan pahami semua investasi dengan bijak agak tidak merugikan,” pungkasnya. (*)