Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (23/12) dibuka pada level Rp14.164/US$, posisi tersebut menguat 0,29% jika dibandingkan dengan perdagangan kemaron (22/12) di level Rp14.205/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan langkah reshuffle kabinet yang dijalankan Presiden Jokowi cukup menggairahkan optimisme pasar.
“Dari dalam negeri, hasil reshuffle kabinet mungkin bisa memberikan sentimen positif ke pasar dan mendukung penguatan rupiah. Potensi USD terhadap IDR hari ini dikisaran Rp14.100/US$ hingga Rp14.210/US$,” kata Ariston di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.
Meski begitu, menurutnya sentimen negatif masih membayangi pasar dengan adanya varian baru virus corona di Inggris. Namun menurutnya dampak negatif mulai berkurang. Dirinya menyebut, beberapa harga aset berisiko masih akan mulai menguat.
“Sebagian nilai tukar emerging market juga terlihat menguat terhadap dollar AS. Rupiah pun berpotensi menguat hari ini,” kata Ariston.
Selain itu, pelaku pasar juga memperhatikan proses persetujuan paket stimulus AS sebesar US$900 miliar setelah Kongres AS memberikan persetujuan lewat voting semalam.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (23/12) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.289/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.250/US$ pada perdagangan kemarin (22/12). (*)