Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (BRI) telah merestrukturisasi Rp218,70 triliun kredit kepada 2,83 juta nasabah yang mayoritas adalah UMKM. Stimulus berupa restrukturisasi kredit ini merupakan salah satu bentuk upaya Bank BRI untuk berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional.
“BRI sudah merestrukturisasi Rp218,70 triliun kredit mayoritas kepada UMKM dan meliputi kepada 2,83 juta nasabah. Kemudaian, penempatan dana dari Pemerintah sebesar Rp45 triliun juga sudah disalurkan sebesar 3x lipatnya,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso dalam diskusi virtual belum lama ini.
Selain restrukturisasi, Bank BRI juga telah menyalurkan beberapa bantuan stimulus lain. Bantuan-bantuan tersebut adalah penjaminan kredit UMKM yang sudah salurkan ke 14 ribu nasabah dan subsidi bunga kepada 6,57 juta nasabah. Lalu, BRI juga menyalurkan bantuan produktif usaha mikro sebesar Rp18,6 triliun kepada 7,7 juta nasabah, KUR Super Mikro sebesar Rp8,78 triliun, dan Bantuan Subsidi Gaji dari Kemenaker kepada 5,38 juta nasabah.
Lebih jauh, Sunarso menilai pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat perlu dipertahankan untuk meningkatkan penyaluran kredit. Lemahnya daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga akibat pandemi harus didorong dengan berbagai bantuan yang ada.
“Artinya likuiditas memang dibutuhkan tetapi kalau demandnya tidak ada, kreditnya tidak tumbuh, dan ini yang harus diintervensi oleh stimulus tadi. Kemudian ini lah realisasi penyaluran oleh BRI, kuncinya permintaan dan permintaan didorong oleh berbagai stimulus,” katanya.
Sebagai informasi, Bank BRI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 21 Januari 2021 nanti, yang bertempat di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat. RUPSLB ini akan fokus pada 5 mata acara. Salah satu diantaranya adalah perubahan susunan Pengurus Perseroan. (*) Evan Yulian Philaret
Editor: Rezkiana Np