Jakarta – Ekonom Senior Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Edhie Purnawan memandang, kebijakan stimulus restrukturisasi kredit hingga diskon PPN pembelian rumah akan menjadi game changer atau membawa perubahan untuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021.
Edhie yang juga menjabat sebagai anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) memandang, stimulus restrukturisasi kredit mampu memulihkan bisnis UMKM, karena menurutnya berdasarkan data Bank Indonesia (BI) kredit UMKM terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Secara nasional, sebanyak 7.994 UMKM terdampak covid-19. Dimana skala usaha yang paling berdampak ialah usaha harian. Oleh sebab itu restrukturisasi ini perlu,” kata Edhie melalui video conference FGD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), di Jakarta, Selasa 2 Maret 2021.
Edhie menjelaskan, kredit perbankan pada sektor UMKM terus meningkat sejak 3 tahun terakhir dimana pada tahun 2017 kredit ke UMKM mencapai Rp882,9 triliun dan pada tahun 2019 kredit ke UMKM telah tembus Rp1.107,2 triliun. Sedangkan untuk realisasi restrukturisasi kredit perbankan sudah mencapai Rp987,48 triliun dan menjangkau 7,94 juta debitur. Dimana sektor UMKM mencapai 6,15 juta debitur dengan nilai Rp388,33 triliun.
Selain itu, Pemerintah juga telah memberikan stimulus subsidi bunga UMKM yang telah dianggarkan senilai Rp31,95 triliun yang masuk melalui Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang sebesar Rp699,43 triliun.
Dirinya berharap seluruh integrasi kebijakan pemulihan ekonomi tersebut dapat membangkitkan sektor UMKM dan ekonomi nasional pada umumnya sehingga pemulihan ekonomi kembali terwujud. (*)
Editor: Rezkiana Np