Eropa–Kondisi Resesi di Eropa berpotensi permanen, jika Eropa tak juga bekerja lebih keras memperbaiki ekonominya. Laporan terbaru IPPR menunjukkan tingginya tingkat pengangguran di kawasan berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Saat ini, tingkat unemployment di Eropa mencapai 10%. Sementara tingkat under unemployment mencapai 5%.
Ada sejumlah masalah yang mendorong tingkat pengguran di Eropa. Di Inggris misalnya, permasalahn utama ada pada rendahnya tingkat produktivitas.
Hingga September 2015, tingkat pengangguran resmi untuk 28 negara di Uni Eropa mencapai 9,3%, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,4%. Sementara itu, tingkat pengangguran di 19 negara yang menggunakan Euro mencapai 10,8%, atau turun dari posisi Agustus 2015 yang mencapai 10,9%.
IPPR menyebutkan, para pekerja yang kini menganggur berisiko akan tertinggal dari perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi. Hal ini akan memperburuk daya saing Eropa dibandingkan negara lain. (*) Apriyani Kurniasih
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More