Jakarta–Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, bahwa program reforma agraria diyakini bisa menjaga arus urbanisasi berjalan baik. Ia menilai pembagian lahan untuk dipergunakan masyarakat di sejumlah daerah diyakini bisa membuat urbanisasi tersebut tersebar secara merata.
“Di Jawa saya kira masih ada lahan hutan. Sejauh ini hanya digunakan secara informal, nah nanti kita akan buat formal agar bisa digunakan masyarakat,” kata Darmin di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta, Senin, 26 Juni 2017.
Darmin menambahkan, terdapat sedikitnya 2,4 juta hektare lahan hutan di pulau Jawa, dan kebanyakan besar belum bisa dimaksimalkan oleh pemerintah. Ia menilai kelebihan lahan tersebut dapat digunakan masyarakat untuk bertani atau membuka lahan usaha lain.
“Nanti masyarakat bisa menggunakan lahan ini setiap 35 tahun, tapi lima tahun sekali akan kita evaluasi bersama,” ungkap Darmin
Ia menambahkan, dengan reforma agraria tersebut dapat mengurangi arus urbanisasi yang terjadi, serta dapat mengembangkan kota kecil menjadi kota besar. Darmin menganggap bahwa banisasi sendiri tidak bisa dicegah dan akan terus berjalan setiap waktu.
“Urbanisasi itu ada dua, satu urbanisasi masyarakat dari desa ke kota, sedangkan urbanisasi lain yaitu kota kecil yang berubah menjadi kota besar,” kata Darmin
Tak dapat dipungkiri urbanisasi sendiri juga akan berdampak pada perekonomian. Ketika tidak ada urbanisasi, perekonomian memang berkembang, tapi ketika urbanisasi itu berjalan maka ekonomi akan berkembang pesat.
Meski demikian, urbanisasi bukan tanpa masalah. Jika arus urbanisasi ke kota-kota besar tidak terbendung maka akan ada penumpukan masyarakat di satu kota. (*)
Editor: Paulus Yoga
